Kamis, 22 Agustus 2013

Teknik (Visualisasi) IMAJINASI dalam Public Speaking

"Imagination is more important than knowledge. For knowledge is limited to all we now know and understand, while imagination embraces the entire world, and all there ever will be to know and understand.”
#Einstein#

Saat saya mencoba melakukan penelusuran tentang subjek di atas lewat GOOGLE yang muncul kebanyakan adalah bagaimana teknik visualisasi dapat membantu mengatasi kegugupan saat public speaking dan yang satunya lagi adalah tentang apa itu teknik visualisasi dalam Neuro Linguistic Program (NLP).  Saya tidak menyangkal keduanya, bahkan kedua hal tersebut akan kita bahas suatu saat, namun yang saya maksud teknik visualisasi dalam public speaking adalah suatu teknik dari anda sebagai pembicara kepada audiens dengan meminta atau mengajak mereka memvisualisasikan/menggambarkan/membayangkan suatu pesan yang hendak disampaikan dan saya dapati ternyata lebih tepat jika dikatakan teknik imajinasi.

Masih dalam rangkaian pembelajaran tentang public speaking dalam mengaktifkan otak kanan audiens, teknik imajinasi ini adalah teknik lain setelah kita belajar teknik story telling, dan teknik analogi dimana tujuannya adalah bagaimana menyampaikan pesan kita saat berbicara sampai dengan benar di audiens dan mudah dimengerti oleh mereka.

Saat kita hendak mencapai sesuatu yang belum dapat kita capai biasanya kita akan membayangkan seandainya atau jika saja kita bisa sampai sesuai imaginasi kita tersebut. Hal tersebut dilakukan tentu saja agar membuat kita bersemangat dan mau mulai membayar harga untuk mendapatkan yang kita inginkan tersebut. Hal ini ternyata didukung oleh penelitian tentang otak manusia, bahwa respon yang terjadi di otak kita ternyata sama  saat kita mengalami kejadian yang riil dengan hanya dalam imajinasi. Inilah mengapa Imajinasi dikatakan memiliki kekuatan tersendiri bagi pengembangan diri kita.


Jika teknik ini berguna untuk diri kita sendiri maka berarti juga dapat berguna bagi orang lain, khususnya individu yang cenderung lebih menggunakan otak kanan dalam kesehariannya. Dengan menggunakan teknik ini seorang pembicara dapat mengajak audiens untuk berimajinasi untuk mencerna lebih mudah apa yang disampaikan bahkan untuk mengajak bertindak sesuai dengan apa yang divisualisasikan oleh audiens sendiri.

Imaginasi manusia berasal dari 6 saluran persepsi, yakni 5 panca indera kita yakni melihat (visual), mendengar (auditory), sentuhan (kinestetik), penciuman (olfactory), perasa (gustatory)  dan satu lagi adalah perasaan kita.

Prinsip paling efektif untuk menggunakan teknik imajinasi adalah semakin jelas anda meminta kepada audiens anda untuk menggunakan saluran imajinasi tadi dan semakin banyak saluran yang digunakan maka semakin berdampak pula imajinasi tersebut seperti nyata bagi audiens anda. Anda dapat memperjelas imajinasi kepada audiens anda dengan detil warna/bentuk/suasana, suara, sentuhan, rasa, harum/bau dan unsur perasaan. Jika kita mengetahui persis audiens kita lebih terbawa imajinasinya melalui saluran yang mana, maka saluran itu harus kita perkuat bagi mereka, namun jika audiens anda banyak maka lebih tepat untuk memasukan semua saluran tadi dalam materi anda.

Pastikan anda melakukan hal-hal ini saat anda akan melakukan teknik imajinasi bagi audiens anda:
      Yakinkan audiens anda untuk benar-benar mencoba mengimajinasikan apa yang anda sampaikan, buang pikiran negatif dari mereka yang tidak mau mencoba atau merasa tidak mampu untuk berimajinasi;
      Sampaikan dengan positif, semangat, sampaikan dengan antusias;
      Gunakan berbagai macam saluran imajinasi;
      Gunakan beberapa imajinasi untuk satu maksud yang sama jika anda melihat audiens belum cukup dengan 1 imajinasi;
      Lakukan bagian anda, yakni berimajinasi terlebih dahulu saat persiapan sebelum meminta audiens melakukannya dan PERCAYA bahwa hal tersebut akan efektif

Ketika anda dapat melakukan teknik imajinasi ini maka bukan hanya anda akan menjadikan pesan anda dapat dimengerti namun lebih dari pada itu juga akan membuat materi bicara anda lebih menarik dan lebih penting lagi adalah Audiens dapat melakukan pesan yang memang anda inginkan untuk mereka lakukan.

Dalam tulisan pertama ini saya ingin memberikan latihan bagi anda untuk menggunakan teknik imajinasi ini dengan tujuannya masing-masing:
      Imajinasikan Jakarta bebas macet dengan tujuan penduduk Jakarta menggunakan transportasi alternatif dibandingkan kendaraan sendiri;
      Imajinasikan tubuh yang memiliki bentuk ideal sehingga audiens anda memulai pola hidup sehat olahraga, istirahat dan mengatur makan;

Selamat berlatih 

Tidak ada komentar: