"Imagination is more important than
knowledge. For knowledge is limited to all we now know and understand, while
imagination embraces the entire world, and all there ever will be to know and
understand.”
#Einstein#
Saat saya mencoba melakukan penelusuran
tentang subjek di atas lewat GOOGLE yang muncul kebanyakan adalah bagaimana
teknik visualisasi dapat membantu mengatasi kegugupan saat public speaking dan
yang satunya lagi adalah tentang apa itu teknik visualisasi dalam Neuro
Linguistic Program (NLP). Saya tidak
menyangkal keduanya, bahkan kedua hal tersebut akan kita bahas suatu saat,
namun yang saya maksud teknik visualisasi dalam public speaking adalah suatu
teknik dari anda sebagai pembicara kepada audiens dengan meminta atau mengajak
mereka memvisualisasikan/menggambarkan/membayangkan suatu pesan yang hendak
disampaikan dan saya dapati ternyata lebih tepat jika dikatakan teknik
imajinasi.
Masih dalam rangkaian pembelajaran tentang
public speaking dalam mengaktifkan otak kanan audiens, teknik imajinasi ini
adalah teknik lain setelah kita belajar teknik story telling, dan teknik
analogi dimana tujuannya adalah bagaimana menyampaikan pesan kita saat
berbicara sampai dengan benar di audiens dan mudah dimengerti oleh mereka.
Saat kita hendak mencapai sesuatu yang belum
dapat kita capai biasanya kita akan membayangkan seandainya atau jika saja kita
bisa sampai sesuai imaginasi kita tersebut. Hal tersebut dilakukan tentu saja
agar membuat kita bersemangat dan mau mulai membayar harga untuk mendapatkan
yang kita inginkan tersebut. Hal ini ternyata didukung oleh penelitian tentang
otak manusia, bahwa respon yang terjadi di otak kita ternyata sama saat kita mengalami kejadian yang riil dengan
hanya dalam imajinasi. Inilah mengapa Imajinasi dikatakan memiliki kekuatan
tersendiri bagi pengembangan diri kita.
Jika teknik ini berguna untuk diri kita
sendiri maka berarti juga dapat berguna bagi orang lain, khususnya individu
yang cenderung lebih menggunakan otak kanan dalam kesehariannya. Dengan
menggunakan teknik ini seorang pembicara dapat mengajak audiens untuk
berimajinasi untuk mencerna lebih mudah apa yang disampaikan bahkan untuk
mengajak bertindak sesuai dengan apa yang divisualisasikan oleh audiens sendiri.
Imaginasi manusia berasal dari 6 saluran
persepsi, yakni 5 panca indera kita yakni melihat (visual), mendengar
(auditory), sentuhan (kinestetik), penciuman (olfactory), perasa
(gustatory) dan satu lagi adalah perasaan
kita.
Prinsip paling efektif untuk menggunakan
teknik imajinasi adalah semakin jelas anda meminta kepada audiens anda untuk
menggunakan saluran imajinasi tadi dan semakin banyak saluran yang digunakan
maka semakin berdampak pula imajinasi tersebut seperti nyata bagi audiens anda.
Anda dapat memperjelas imajinasi kepada audiens anda dengan detil
warna/bentuk/suasana, suara, sentuhan, rasa, harum/bau dan unsur perasaan. Jika
kita mengetahui persis audiens kita lebih terbawa imajinasinya melalui saluran
yang mana, maka saluran itu harus kita perkuat bagi mereka, namun jika audiens
anda banyak maka lebih tepat untuk memasukan semua saluran tadi dalam materi
anda.
Pastikan anda melakukan hal-hal ini saat
anda akan melakukan teknik imajinasi bagi audiens anda:
•
Yakinkan
audiens anda untuk benar-benar mencoba mengimajinasikan apa yang anda
sampaikan, buang pikiran negatif dari mereka yang tidak mau mencoba atau merasa
tidak mampu untuk berimajinasi;
•
Sampaikan
dengan positif, semangat, sampaikan dengan antusias;
•
Gunakan
berbagai macam saluran imajinasi;
•
Gunakan
beberapa imajinasi untuk satu maksud yang sama jika anda melihat audiens belum
cukup dengan 1 imajinasi;
•
Lakukan
bagian anda, yakni berimajinasi terlebih dahulu saat persiapan sebelum meminta
audiens melakukannya dan PERCAYA bahwa hal tersebut akan efektif
Ketika anda dapat melakukan teknik imajinasi
ini maka bukan hanya anda akan menjadikan pesan anda dapat dimengerti namun
lebih dari pada itu juga akan membuat materi bicara anda lebih menarik dan
lebih penting lagi adalah Audiens dapat melakukan pesan yang memang anda
inginkan untuk mereka lakukan.
Dalam tulisan pertama ini saya ingin
memberikan latihan bagi anda untuk menggunakan teknik imajinasi ini dengan
tujuannya masing-masing:
•
Imajinasikan
Jakarta bebas macet dengan tujuan penduduk Jakarta menggunakan transportasi
alternatif dibandingkan kendaraan sendiri;
•
Imajinasikan
tubuh yang memiliki bentuk ideal sehingga audiens anda memulai pola hidup sehat
olahraga, istirahat dan mengatur makan;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar