One good analogy is worth three hours discussion. - Dudley Field Malone
Sudah 2 bulan ke belakang teman-teman dapat berlatih public speaking
dengan teknik "story telling" yang digunakan sebagai salah satu
teknik dalam berbicara untuk dapat engage, connect, related, dan menarik
perhatian pendengar. Sangat senang melihat
teman-teman yang kami lihat sangat potensial dan nyaman untuk
menggunakan teknik tadi dalam penyamapaian materinya.
Di bulan ini kita masuk ke teknik baru yang memiliki tujuan yang
sama dengan teknik story telling yaitu bagaimana pesan yang hendak kita
sampaikan dapat berada dalam suatu 'frekuensi' yang sama dengan pendengar.
Teknik yang dipakai selama bulan Juli ini adalah teknik analogi atau perumpamaan.
Analogi adalah suatu proses penalaran
dengan menggunakan perbandingan dua hal yang berbeda dengan cara melihat
persamaan dari dua hal yang di perbandingkan tersebut sehingga dapat digunakan
untuk memperjelas suatu konsep.
Analogi diperlukan mengingat saat kita berbicara sekali lagi saya
katakan bahwa kita belum tentu berada di dalam suatu 'frekuensi' yang sama
dengen pendengar. Frekuensi yang saya maksud adalah "mindset, values, beliefs, knowledge" antara anda sebagai
pembicara belum tentu sama dengan pendengar. Adanya gap tersebutlah yang dapat
diminimalisir dengan penggunaan teknik analogi ini.
Dalam berbagai kesempatan saat saya diundang untuk berbicara
mengenai 'pasangan hidup', saya berhadapan dengan audiens yang berbeda-beda
dengan beragam frekuensi tentang topik tadi. Untuk bisa mengurangi gap tadi,
dengan rata-rata usia audiens yang sudah mampu untuk mengendari mobil sendiri
saya sering menganalogikannya dengan berikut ini:
"Tidak memiliki pasangan hidup dapat dianalogikan seperi saat
kita berkendara tanpa kaca spion. Tanpa itu sebenarnya kita mampu untuk tetap
dapat berkendara, TETAPI akan jauh lebih MUDAH bagi kita saat di jalan, dan
tentu menjadi lebih CEPAT sampai di tujuan, NYAMAN, dan AMAN saat kita memiliki
spion di kendaraan kita. Jadi pastikan untuk memiliki pasangan yang memang
dapat berguna seperti spion itu, bukan justru membuat kita mengalami kecelakaan
dalam perjalanan".
Analogi tadi saya sampaikan untuk dapat diterima oleh seluruh
audiens yang hadir dengan 'tawaran pesan' yang saya harapkan dapat mudah
dimengerti dan disetujui oleh audiens yang mendengar bahwa pilihlah pasangan
yang akan membuat kehidupan kita lebih mudah, aman, nyaman, lebih cepat sampai
tujuan.
Sekarang minggu kedua 360 community menggunakan teknik ini, saya
ucapkan selamat mencoba, dan saya akhiri tulisan seri pertama tentang analogi
ini dengan beberapa tips menggunakan analogi berikut ini:
1. Kenali dulu profile audiens anda
2. Tentukan di pesan yang mana anda akan
gunakan analogi
3. Pastikan analogi yang disampaikan
relevan dengan audiens anda
4. Tempatkan analogi untuk membantu
pesan utama tidak sebaliknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar