“Great stories
happen to those who can tell them” – Ira Glass
Sudah hampir 2 bulan #bukamulutLIVE menggunakan
teknik story telling dengan tema
yang berbeda-beda. Sudah lebih dari 50 speakers di 360 community menjajal stage
Coffee Toffee Hang Lekir untuk melatih kemampuan public speaking dengan teknik
ini.
Mengapa teknik story telling dipilih untuk menjadi tema pertama dalam #bukamulutLIVE? Hal ini tidak lepas dari kenyataan di market place bahwa apapun latar belakangnya seseorang yang tepat menggunakan teknik ini mampu mendapat kepercayaan pendengarnya sehingga setiap pesan yang disampaikan dapat dimengerti, mempengaruhi, meyakinkan bahkan merubah opini seseorang.
Mengapa teknik story telling dipilih untuk menjadi tema pertama dalam #bukamulutLIVE? Hal ini tidak lepas dari kenyataan di market place bahwa apapun latar belakangnya seseorang yang tepat menggunakan teknik ini mampu mendapat kepercayaan pendengarnya sehingga setiap pesan yang disampaikan dapat dimengerti, mempengaruhi, meyakinkan bahkan merubah opini seseorang.
Story telling yang dulu lebih dikenal untuk
menidurkan kita selagi kecil, sekarang ini justru dipakai dimana-mana mulai
dari sales, marketer, PR, HR, Guru/Dosen, Leaders dan sebut apa saja maka
kemampuan bercerita saat berbicara saat ini benar-benar powerful.
Mengapa itu bisa terjadi? Karena otak kita terdiri dari 2 bagian inti yang berbeda isinya yakni otak kiri untuk angka, fakta, data sementara otak kanan untuk analogi, imajinasi dan cerita. Dipelajari bahwa saat mengambil keputusan seseorang bukan hanya membutuhkan logika (otak kiri) namun juga emosi (otak kanan) karenanya story telling menjadi begitu popular digunakan.
Coba saat ini anda ingat-ingat saat anda hendak memilih kampus mana yamgg mau dipilih, kantor mana yang hendak dimasukan lamaran, restoran mana yang perlu dicoba, film baru mana yang perlu ditonton, dll. Apakah anda langsung membuat keputusan dengan hanya mengetahui dari iklan atau anda lebih yakin saat ada orang lain yang sudah mencoba sebelumnya menceritakan kepada anda? :)
Kemampuan menyampaikan cerita dibagi menjadi 2 hal yakni:
Mengapa itu bisa terjadi? Karena otak kita terdiri dari 2 bagian inti yang berbeda isinya yakni otak kiri untuk angka, fakta, data sementara otak kanan untuk analogi, imajinasi dan cerita. Dipelajari bahwa saat mengambil keputusan seseorang bukan hanya membutuhkan logika (otak kiri) namun juga emosi (otak kanan) karenanya story telling menjadi begitu popular digunakan.
Coba saat ini anda ingat-ingat saat anda hendak memilih kampus mana yamgg mau dipilih, kantor mana yang hendak dimasukan lamaran, restoran mana yang perlu dicoba, film baru mana yang perlu ditonton, dll. Apakah anda langsung membuat keputusan dengan hanya mengetahui dari iklan atau anda lebih yakin saat ada orang lain yang sudah mencoba sebelumnya menceritakan kepada anda? :)
Kemampuan menyampaikan cerita dibagi menjadi 2 hal yakni:
1. Knowing the Right Story
Menyampaikan cerita yang tepat ini berkaitan dengan apa tujuan dari disampaikannya cerita anda ini? Anda harus tentukan cerita yang paling tepat dengan tujuannya.
Menyampaikan cerita yang tepat ini berkaitan dengan apa tujuan dari disampaikannya cerita anda ini? Anda harus tentukan cerita yang paling tepat dengan tujuannya.
Menyampaikan cerita yang tepat
mencakup:
·
Communicating Who You Are
·
Communicating Who the Company Is
·
Sharing Knowledge
·
Leading People
2. Telling
the Story Right.
Bercerita dengan tepat adalah teknik
menyampaikan cerita yang sudah ditetapkan tadi 'mengena' di pikiran dan
perasaan yang melihat dan mendengarkan.
Bercerita dengan tepat ini mencakup:
·
Style
·
Truth
·
Preparation
·
Delivery
Ketika anda sudah mampu untuk menyampaikan cerita saat anda berbicara dengan tepat maka anda akan melihat bahasa tubuh yang menyenangkan dari audiens, dan yang terpenting apa yang menjadi tujuan pesan anda akan dipercaya dan diresponi sesuai keinginan anda.
Jadi mulai sekarang kapanpun ada kesempatan anda berbicara, selalu gunakan teknik ini dan anda akan lihat hasilnya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar