When an analogy
is really singing, it's what you want it to be. - Ethan Hawke
Di
bulan Juli ini kita masih menggunakan teknik analogi untuk digunakan dalam
materi pembicara #bukamulutLIVE. Sebagaimana yang saya tuliskan sebelumnya
bahwa analogi adalah suatu proses
penalaran dengan menggunakan perbandingan dua hal yang berbeda dengan cara
melihat persamaan dari dua hal yang di perbandingkan tersebut sehingga dapat
digunakan untuk memperjelas suatu konsep.
Untuk anda yang ingin memulai belajar
menggunakan teknik ini, ada format dasar yang bisa anda selalu gunakan
dimanapun kapanpun dan dengan siapapun anda berbicara. Formatnya adalah A is like B (A bagaikan B), tentunya kata 'bagaikan' disini memiliki peranan
penting karena digunakan untuk memberikan perbandingan yang menunjukan kesamaan
pesan antara A dan B.
Elmail
Clinton, seorang ahli statistik, blogger, spesialis inbound marketing dan
pendiri ngurusWeb.com memberikan contoh yang sangat baik
dalam menggunakan analogi untuk memudahkan audiensnya mengerti maksud pesannya.
Berikut kutipan dari analogi yang ia tuliskan dalam salah satu blognya:
Inbound marketing bagaikan orang berpacaran
Tentunya Anda tidak akan langsung melamar
seseorang dalam kencan pertama, bukan? Calon pasangan hidup kita bisa-bisa lari
menjauh karena ketakutan pastinya. Yah santai saja dulu. Saling mengenal-lah
terlebih dahulu, perkenalkan kepada teman, kerabat, keluarga, dan barulah
setelah semuanya selesai, kita lamar dia.
Maka, biarkan calon konsumen mengenal terlebih
dahulu siapa kita dan apa produk kita. Mulai dari memberikan free sample hingga
akhirnya tercipta transaksi pembelian.
Blogging bagaikan jogging
Tentu akan lebih banyak terasa manfaatnya bila
melakukan jogging secara rutin. Misalnya, selama 30 menit sehari daripada
berlari secara ekstrim namun hanya dalam waktu sebulan sekali saja. Sama halnya
dengan blogging yang membutuhkan konsistensi dalam jangka waktu yang lama.
Seperti kata pepatah, “Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.”
Keyword adalah strategi bagaikan kita masuk ke perguruan tinggi
Pemilihan keyword (kata kunci) yang tepat sangat
penting dalam persaingan menjadi nomor satu dalam mesin pencarian Google.
Analoginya seperti masuk ke perguruan tinggi. Misalnya, kita ingin masuk ke
fakultas teknik, ekonomi dan bahasa. Fakultas teknik merupakan fakultas dengan
passing grade paling tinggi dan fakultas bahasa paling rendah, misalnya.
Fakultas bahasa adalah sesuatu yang sudah pasti akan masuk. Nah, dengan sedikit
kerja keras tentunya kita juga pasti dapat masuk ke fakultas teknik. Intinya,
kita harus menjadi yang terbaik bila kita ingin masuk ke jurusan yang terbaik
juga.
Mulailah berpikir mencari keyword yang tepat dari
satu frase sederhana sebagai induk dari frase. Frase seperti ini amat banyak
dan menjadi bahan pencarian pertama di Google. Contoh induk dari frase adalah
‘sepatu’. Ada juga frase beranak kalimat panjang. Contohnya ‘Sepatu Nike untuk
perempuan’. Kita harus dapat menemukan frase tepat yang berada diantara
keduanya.
Internet bagaikan kontes kepopuleran
Semakin banyak orang yang memilih kita, semakin
besar pula kemungkinan kita untuk menjadi seorang yang terkenal atau populer.
Analogi ini membantu memahami bagaimana cara kerja inbound links. Bila konten
yang kita miliki benar-benar bagus, maka akan banyak orang yang ingin terhubung
dengan kita. Google selalu ingin menyediakan hasil yang terbaik bagi pencari
kontennya. Maka konten kita pun akan akan muncul dengan mudahnya dalam urutan
pertama untuk topik yang berkenaan.
Conversion path bagaikan dokumentasi Discovery Channel
Conversion path adalah sebuah proses yang
mengubah pengunjung situs menjadi pelanggan. Analoginya adalah seperti kita
sedang membuat sebuah film dokumentar tentang binatang di alam bebas. Kita
pancing binatang liar tersebut, tangkap, kita beri label, kemudian kita
lepaskan kembali ke alam bebas.
Apakah kalian masih bingung? Ini adalah proses
lengkap dari conversion path: panggilan berkunjung ke situs (call to action),
halaman situs yang menarik (landing page), formulir pendaftaran (form
submission) , dan halaman ucapan terima kasih (thank you page).
Call to action (sebagai umpannya)
Pancing dengan tawaran yang tidak mungkin dapat
ditolak. Promosikan lewat pesan-pesan yang menggoda dan berikan desain yang eye
catching.
Landing page (sebagai kandangnya)
Halaman awal dari situs kita harus dibuat
semenarik mungkin dengan navigasi yang memudahkan pengunjung untuk dapat
mengenal produk dengan baik serta diikuti dengan experience yang tidak mudah
untuk dilupakan.
Form (label)
Buatlah pengunjung bersedia untuk mengisi
formulir berisi data-data penting sehingga ketika mereka datang berkunjung
kembali kita dapat mengindetifikasi mereka dengan baik.
Otomatisasi marketing seperti perjalanan lewat udara
Anda bisa memakan waktu tiga hari untuk mengemudi
dalam mobil atau naik pesawat dan sampai dalam waktu 5 jam.
Mari pertimbangkan otomatisasi marketing seperti
otomatisasi email. Anda bisa menghabiskan waktu menyusun email pribadi untuk
semua orang di daftar kontak email kita. Lalu, setelah menulis email kesepuluh
kita baru menyadari bahwa sebenarnya isi dari sepuluh email itu sama saja.
Jadi, bukannya menghabiskan waktu berhari-hari untuk mengirimkan email secara
pribadi dan manual, tetapi kita buat satu email yang dapat mewakili maksud dan
tujuan lalu mengirimkannya ke semua daftar yang ada. Tentunya akan menghemat
waktu dan tenaga bukan?
Elmail Cllinton memberikan 6 analogi agar
audiensnya bisa dengan mudah mengerti apakah itu 'inbound marketing'. Nah kali
ini saya ingin memberikan latihan kerja kepada anda yakni: berikan penjelasan
latar belakang pekejaan/pendidikan yang dijalani sekarang dengan memberikan 6
analogi di dalamnya:).
Latihan analogi bagaikan orang makan
kripik/kacang, kalo sudah mulai dikunyah, tidak akan berhenti sampai habis dari
tempatnya.
Dari Palembang, Sumatera Selatan Valentino
Simanjuntak menulis untuk anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar