Kamis, 12 Januari 2012

dedikasi henry, messi, pep


DEDIKASI THIERRY HENRY, LIONEL MESSI dan PEP GUARDIOLA

Jika saya bertanya kesamaan dari ketiga nama di atas tentu anda akan teringat dengan klub Barcelona saat ketiga figure ini membawa Barcelona menjadi Juara Liga Champions tahun 2009
Hal tersebut memang benar adanya bahkan masih teringat jelas bagaimana mereka memenangkannya ketika itu, namun  saat ini keadaan telah berubah. Messi dan Pep masih setia berada di Klub Barcelona sementara Thierry Henry sudah berkelana ke Amerika Serikat bahkan sekarang sedang kembali lagi ke BPL untuk dipinjam Arsenal. Walaupun demikian, beberapa hari yang lalu ternyata ketiganya masih memiliki persamaan namun bukan dari klub yang dibela atau kejuaraan yang dimenangkan namun, persamaan dalam hal yang saya tulis berikut iniJ.

Thierry Henry

Thierry melakukan comeback yang sangat fenomenal  dengan mencetak satu-satunya gol kemenangan Arsenal di sisa menit ke 12, gol ke 12 sepanjang karir melawan leeds, dengan nomor punggung 12 di tahun 2012, tidak salah jika kisahnya seperti kisah dongeng yang menjadi nyata.

Arsene Wenger begitu senang dengan memberikan begitu banyak pujian terhadap raja yang telah kembali ini, katanya:

“Ini seperti mimpi, karena ini adalah cerita sepakbola yang akan anda sampaikan kepada anak-anakmu. Saat ia (Thierry) ada dalam posisi itu, saya pikir ooh, itu adalah sudut andalanmu, tapi itu masih terlampau jauh. Disaat itulah ia mengejutkan saya”.

Thierry pun tidak kalah terkejutnya dengan apa yang berhasil dia lakukan malam itu, dan berikut ini beberapa perkataan Thierry Henry:

“Perasaan yang aneh, saya kembali dari liburan 15 hari yang lalu. Saya tidak pernah mengira saya akan kembali bermain untuk Arsenal atau mencetak gol kemenangan. Saya kembali bergabung  ke Arsenal sebagai fans, sebelumnya saya bukan. Sekarang saya mengerti bagaimana perasaan para pemain yang mencetak gol untuk tim yang mereka memang dukung dan cintai seperti untuk Liverpool, Manchester United atau Chelsea”

Selain mengungkapkan kegembiraannya, Thierry juga mendedikasikan gol kemenangan yang dicetak  melawan Leeds kepada   orang-orang paling special yang ia temui selama kariernya di Arsenal.

“Saya ingin mengatakan, Paul Johnson baru kehilangan ibunya (jean scorey) baru-baru ini. Ia adalah fans berat Arsenal dan sangat kecewa ketika kami kalah dan menjadi wanita paling berbahagia ketika kita menang. Saya ingin mendedikasikan pertandingan ini untuk ia dan Paul Johnson karena pria ini sungguh luar biasa. Dia datang ke tempat latihan walaupun ibunya meninggal dan ia melakukan itu karena kecintaannya pada Arsenal. Dia bekerja untuk klub dan mencintai klub tersebut.
Dan juga kepada wanita yang selalu menjaga kursi eksekutif saya di Emirates, lynn ann- Saya dedikasikan pertandingan ini untuk mereka karena anda harus ingat kepada orang-orang yang di belakang layar yang tidak anda lihat. Pertandingan ini untuk mereka”.


Sebuah perkataan yang tentunya mencerminkan kedewasaan dan kerendahan hati seorang Raja di Arsenal.  

Sementara itu di negara eropa lainnya tepatnya di Swiss sedang diadakan acara penganugerahan Pemilihan Pemain Terbaik FIFA 2011 dimana punggawa Barcelona, Lionel Messi terpilih sebagai Pemain terbaik untuk ketiga kalinya berturut-turut dan Pep Guardiola menyingkirkan Jose Mourinho dan Sir Alex Ferguson sebagai pelatih terbaik. Menariknya adalah perkataan yang diucapkan saat menerima penghargaan oleh kedua figur ini:

Perkataan Lionel Messi
“Ini adalah sebuah kehormatan dan kebanggaan yang luar biasa untuk memenangkan Penghargaan ketiga ini. Saya ingin berbagi kemenangan ini dengan semua pihak yang telah memilih saya, pelatih saya dan rekan satu tim baik di Barcelona maupun di tim nasional Argentina.”
“Selanjutnya saya ingin berbagi secara khusus penghargaan ini dengan sahabat saya Xavi. Ini adalah untuk ke empat kalinya kami bersama dalam acara seremoni ini dan adalah suatu kehormatan untuk saya dapat bermain dalam satu tim dengan dia. Penghargaan Ballon d’Or ini juga menjadi milikmu. Tanpa bantuanmu saya tidak akan berada disini.”
Perkataan Pep Guardiola
“Saya hendak mendedikasikan penghargaan ini untuk ribuan orang yang telah bekerja di Barcelona dalam kurun waktu 100 tahun ini dan membantu membagun salah satu tim terbaik di dunia. Suatu kehormatan untuk saya menjadi bagian dari kelompok yang mampu membuat tim yang luar biasa ini.”
“Dari dasar hati yang paling dalam saya juga ingin mendedikasikan gelar ini untuk Tito Vilanova, sahabat saya, partner, sekaligus asisten saya yang selalu ada, walaupun akhir-akhir ini kita tidak sesering biasanya berjumpa.”
“Tito, ini untukmu.”
WOOOW itu yang saya dapat katakan ketika membaca dan melihat melalui video perkataan yang mereka ucapkan setelah apa yang mereka raih di panggungnya masing-masing. Ketiga sosok ini merupakan saja pemain/pelatih top sepakbola namun juga komunikator yang memiliki “bahasa yang sama”, yang sangat mengerti bahwa kesuksesan yang mereka raih bukan semata untuk mereka namun juga dukungan berbagai pihak sebagaimana yang mereka sebutkan. Mereka memilih untuk berempati mengucapkan akan mendedikasikan apa yang mereka raih dengan orang lain dibanding ia focus kepada kerja keras dan jerih payah yang mereka lakukan untuk mencapai raihan mereka tersebut.

Ucapan dari Thierry Henry untuk mendedikasikan comeback goalnya kepada orang-orang yang kita jarang bahkan mungkin tidak pernah mengetahui namanya adalah suatu hal yang dapat kita liat dari seorang Thierry bahwa ia pun bersosialisasi dengan akrab bukan hanya rekan dan pelatih namun juga para pekerja yang ada di sana. Bisa kita bayangkan jika nama kita disebutkan oleh legenda kita seperti Thierry, pasti ada kebanggaan, haru, semangat baru yang dirasakan.

Hal tersebutlah yang langsung dijawab oleh Xavi dalam sebuah wawancara ketika ditanya komentarnya setelah namanya disebut dalam speech messi:

“Tentu perkataan Messi menyentuh hati saya, bahkan perasaan ini lebih baik daripada memenangkan penghargaan itu. Saya tidak berharap dia akan mengucapkan terima kasih kepada saya. Ia sahabat terbaik saya dan orang yang luar biasa, tetapi ia pemalu. “

“Saya setuju jika ia terus bermain dalam level yang sama, dia akan menjadi pesepakbola terbaik sepanjang sejarah, dan saya percaya bahwa tidak ada batasan untuk potensi messi, selain dirinya sendiri.”

“Saya bahagia untuk dia.”

Begitupun Pep Guardiola, ia tidak melupakan Tito, asistennya yang tidak ikut ke Kejuaraa dunia antar klub di jepang karena menjalani operasi. Dedikasi ini juga tentunya dapat membuat Tito bangga karena diucapkan di hadapan semua aktor sepakbola dunia, terutama bagi Jose Mourinho karena Tito adalah orang yang telinganya di sentil oleh Mourinho saat El Clasico tahun lalu yang berakhir ricuh dan mourinho kala itu mengatkan : “Vilanova? Saya tidak mengenal dia”. Dengan dedikasi dari Pep ini tentu memperlihatkan bahwa seorang Tito sangat berarti bagi dirinya.

Selamat untuk Thierry, Messi, dan Pep yang telah memberi contoh bagaimana seorang bintang sepakbola bukan hanya dengan hasil di lapangan namun juga dengan perkataan yang tulus dan empati.

Tulisan ini saya dedikasikan untuk pencinta dunia komunikasi dalam sepakbola dimanapun anda berada.

Valentino Simanjuntak
|Sportcaster| Communication Coach|
|CEO of Indonesian Football Players Association|

Tidak ada komentar: