DEDIKASI THIERRY HENRY, LIONEL MESSI dan PEP GUARDIOLA
Jika
saya bertanya kesamaan dari ketiga nama di atas tentu anda akan teringat dengan
klub Barcelona saat ketiga figure ini membawa Barcelona menjadi Juara Liga
Champions tahun 2009
Hal
tersebut memang benar adanya bahkan masih teringat jelas bagaimana mereka
memenangkannya ketika itu, namun saat
ini keadaan telah berubah. Messi dan Pep masih setia berada di Klub Barcelona
sementara Thierry Henry sudah berkelana ke Amerika Serikat bahkan sekarang
sedang kembali lagi ke BPL untuk dipinjam Arsenal. Walaupun demikian, beberapa
hari yang lalu ternyata ketiganya masih memiliki persamaan namun bukan dari
klub yang dibela atau kejuaraan yang dimenangkan namun, persamaan dalam hal
yang saya tulis berikut iniJ.
Thierry
Henry
Thierry
melakukan comeback yang sangat fenomenal
dengan mencetak satu-satunya gol kemenangan Arsenal di sisa menit ke 12,
gol ke 12 sepanjang karir melawan leeds, dengan nomor punggung 12 di tahun
2012, tidak salah jika kisahnya seperti kisah dongeng yang menjadi nyata.
Arsene
Wenger begitu senang dengan memberikan begitu banyak pujian terhadap raja yang
telah kembali ini, katanya:
“Ini seperti mimpi, karena ini adalah cerita
sepakbola yang akan anda sampaikan kepada anak-anakmu. Saat ia (Thierry) ada
dalam posisi itu, saya pikir ooh, itu adalah sudut andalanmu, tapi itu masih
terlampau jauh. Disaat itulah ia mengejutkan saya”.
Thierry
pun tidak kalah terkejutnya dengan apa yang berhasil dia lakukan malam itu, dan
berikut ini beberapa perkataan
Thierry Henry:
“Perasaan yang aneh, saya kembali dari
liburan 15 hari yang lalu. Saya tidak pernah mengira saya akan kembali bermain
untuk Arsenal atau mencetak gol kemenangan. Saya kembali bergabung ke Arsenal sebagai fans, sebelumnya saya
bukan. Sekarang saya mengerti bagaimana perasaan para pemain yang mencetak gol
untuk tim yang mereka memang dukung dan cintai seperti untuk Liverpool,
Manchester United atau Chelsea”
Selain
mengungkapkan kegembiraannya, Thierry juga mendedikasikan gol kemenangan yang dicetak melawan Leeds kepada orang-orang
paling special yang ia temui selama kariernya di Arsenal.
“Saya
ingin mengatakan, Paul Johnson baru kehilangan ibunya (jean scorey) baru-baru
ini. Ia adalah fans berat Arsenal dan sangat kecewa ketika kami kalah dan
menjadi wanita paling berbahagia ketika kita menang. Saya ingin mendedikasikan
pertandingan ini untuk ia dan Paul Johnson karena pria ini sungguh luar biasa.
Dia datang ke tempat latihan walaupun ibunya meninggal dan ia melakukan itu
karena kecintaannya pada Arsenal. Dia bekerja untuk klub dan mencintai klub
tersebut.
Dan
juga kepada wanita yang selalu menjaga kursi eksekutif saya di Emirates, lynn
ann- Saya dedikasikan pertandingan ini untuk mereka karena anda harus ingat
kepada orang-orang yang di belakang layar yang tidak anda lihat. Pertandingan
ini untuk mereka”.
Sebuah perkataan yang
tentunya mencerminkan kedewasaan dan kerendahan hati seorang Raja di Arsenal.
Sementara itu di negara eropa
lainnya tepatnya di Swiss sedang diadakan acara penganugerahan Pemilihan Pemain
Terbaik FIFA 2011 dimana punggawa Barcelona, Lionel Messi terpilih sebagai
Pemain terbaik untuk ketiga kalinya berturut-turut dan Pep Guardiola
menyingkirkan Jose Mourinho dan Sir Alex Ferguson sebagai pelatih terbaik.
Menariknya adalah perkataan yang diucapkan saat menerima penghargaan oleh kedua
figur ini:
Perkataan Lionel Messi
“Ini adalah sebuah kehormatan dan
kebanggaan yang luar biasa untuk memenangkan Penghargaan ketiga ini. Saya ingin
berbagi kemenangan ini dengan semua pihak yang telah memilih saya, pelatih saya
dan rekan satu tim baik di Barcelona maupun di tim nasional Argentina.”
“Selanjutnya saya ingin berbagi secara
khusus penghargaan ini dengan sahabat saya Xavi. Ini adalah untuk ke empat
kalinya kami bersama dalam acara seremoni ini dan adalah suatu kehormatan untuk
saya dapat bermain dalam satu tim dengan dia. Penghargaan Ballon d’Or ini juga
menjadi milikmu. Tanpa bantuanmu saya tidak akan berada disini.”
Perkataan Pep Guardiola
“Saya hendak mendedikasikan penghargaan
ini untuk ribuan orang yang telah bekerja di Barcelona dalam kurun waktu 100
tahun ini dan membantu membagun salah satu tim terbaik di dunia. Suatu
kehormatan untuk saya menjadi bagian dari kelompok yang mampu membuat tim yang
luar biasa ini.”
“Dari dasar hati yang paling dalam saya
juga ingin mendedikasikan gelar ini untuk Tito Vilanova, sahabat saya, partner,
sekaligus asisten saya yang selalu ada, walaupun akhir-akhir ini kita tidak
sesering biasanya berjumpa.”
“Tito, ini untukmu.”
WOOOW
itu yang saya dapat katakan ketika membaca dan melihat melalui video perkataan
yang mereka ucapkan setelah apa yang mereka raih di panggungnya masing-masing. Ketiga
sosok ini merupakan saja pemain/pelatih top sepakbola namun juga komunikator
yang memiliki “bahasa yang sama”, yang sangat mengerti bahwa kesuksesan yang
mereka raih bukan semata untuk mereka namun juga dukungan berbagai pihak
sebagaimana yang mereka sebutkan. Mereka memilih untuk berempati mengucapkan
akan mendedikasikan apa yang mereka raih dengan orang lain dibanding ia focus
kepada kerja keras dan jerih payah yang mereka lakukan untuk mencapai raihan
mereka tersebut.
Ucapan
dari Thierry Henry untuk mendedikasikan comeback goalnya kepada orang-orang
yang kita jarang bahkan mungkin tidak pernah mengetahui namanya adalah suatu
hal yang dapat kita liat dari seorang Thierry bahwa ia pun bersosialisasi
dengan akrab bukan hanya rekan dan pelatih namun juga para pekerja yang ada di
sana. Bisa kita bayangkan jika nama kita disebutkan oleh legenda kita seperti
Thierry, pasti ada kebanggaan, haru, semangat baru yang dirasakan.
Hal
tersebutlah yang langsung dijawab oleh Xavi dalam sebuah wawancara ketika
ditanya komentarnya setelah namanya disebut dalam speech messi:
“Tentu perkataan Messi menyentuh hati saya,
bahkan perasaan ini lebih baik daripada memenangkan penghargaan itu. Saya tidak
berharap dia akan mengucapkan terima kasih kepada saya. Ia sahabat terbaik saya
dan orang yang luar biasa, tetapi ia pemalu. “
“Saya setuju jika ia terus bermain dalam
level yang sama, dia akan menjadi pesepakbola terbaik sepanjang sejarah, dan
saya percaya bahwa tidak ada batasan untuk potensi messi, selain dirinya
sendiri.”
“Saya bahagia untuk dia.”
Begitupun
Pep Guardiola, ia tidak melupakan Tito, asistennya yang tidak ikut ke Kejuaraa
dunia antar klub di jepang karena menjalani operasi. Dedikasi ini juga tentunya
dapat membuat Tito bangga karena diucapkan di hadapan semua aktor sepakbola
dunia, terutama bagi Jose Mourinho karena Tito adalah orang yang telinganya di
sentil oleh Mourinho saat El Clasico tahun lalu yang berakhir ricuh dan mourinho
kala itu mengatkan : “Vilanova? Saya
tidak mengenal dia”. Dengan dedikasi dari Pep ini tentu memperlihatkan
bahwa seorang Tito sangat berarti bagi dirinya.
Selamat
untuk Thierry, Messi, dan Pep yang telah memberi contoh bagaimana seorang
bintang sepakbola bukan hanya dengan hasil di lapangan namun juga dengan
perkataan yang tulus dan empati.
Tulisan
ini saya dedikasikan untuk pencinta dunia komunikasi dalam sepakbola dimanapun
anda berada.
Valentino
Simanjuntak
|Sportcaster|
Communication Coach|
|CEO
of Indonesian Football Players Association|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar